Untuk Antisipasi Aliran Radikal, Mendagri Bakal Kucurkan Dana ke Masyarakat
JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo berencana untuk
memanfaatkan APBD untuk kebutuhan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda)
dan forum kemasyarakatan. Maksudnya, untuk meningkatkan kordinasi pemerintah
dan masyarakat untuk memantau organisasi diduga menyimpang dan gerakan radikal.
“Kita butuh mata dan telingan masyarakat. Perlu pantauan terorganisir.
Bukan hanya di tingkat provinsi, namun kabupaten/kota hingga ke
desa/kelurahan,” kata Tjahjo saat menghadiri Musyawarah Pimpinan Nasional II
Kosgoro 1957, Jumat (15/1).
Misal, selama ini tidak ada yang menduga adanya ormas Gerakan Fajar
Nusantara (Gafatar). Ternyata, organisasi tersebut sudah mengakar. Bahkan
banyak laporan orang hilang yang dikhawatirkan mengikuti aliran tersebut.
Makanya, Tjahjo menambahkan, akan melibatkan seluruh unsur masyarakat
hingga ke tingkat bawah. Bahkan, kalau perlu ia siapkan payung hukum agar kepala
daerah tak khawatir mengucurkan dana tersebut kepada masyarakat dan
Forkompinda.
Sedangkan terkait peristiwa teror bom Sarinah, Tjahjo menambahkan, semua
pihak di pusat maupun daerah harus deteksi dini. Menurut dia, negara ini adalah
negara besar, bila semua kalangan bersatu, maka tidak ada yang bisa merusak
kedaulatan Indonesia.
“Jangan takut. Kita harus serentak melawan,” ujar dia.
Sumber :Puspen Kemendagri
0 komentar:
Posting Komentar